Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa pagi mengalami kenaikan karena pelaku pasar sedang memperhatikan kepastian Indonesia untuk mengirim tim negosiasi tarif resiprokal ke Amerika Serikat (AS). IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan 75,82 poin atau 1,19 persen ke level 6.444,34. Grup 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga naik 5,08 poin atau 0,70 persen ke level 729,11. Analisa teknikal menunjukkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk terus menguat dengan level support dan resistance di 6.160 dan 6.530.
Pemerintah Indonesia telah mulai mengirimkan tim negosiasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke AS pada tanggal 16-23 April 2025. Tim ini terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga, termasuk Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menko Airlangga Hartarto. Pemerintah AS juga mengumumkan pengecualian sejumlah produk dari kebijakan tarif resiprokal, termasuk smartphone, komputer, dan komponen elektronik lainnya. Pasar juga menanggapi dengan positif potensi mulai melunaknya AS, yang memperbesar peluang untuk negosiasi dengan China.
Di sisi lain, BPJS Ketenagakerjaan berencana untuk meningkatkan alokasi investasi pada saham domestik dalam tiga tahun ke depan. Strategi ini diambil untuk memanfaatkan koreksi pasar dan meningkatkan potensi imbal hasil. Investasi difokuskan pada saham-saham besar di sektor perbankan, telekomunikasi, komoditas, dan barang konsumsi. Di pasar regional, indeks Nikkei di Asia menguat, sementara bursa saham regional Eropa juga mengalami kenaikan. Wall Street juga ditutup menguat pada hari Senin, didorong oleh keputusan AS yang mengecualikan sejumlah produk dari tarif baru. Semua perkembangan ini memberikan dampak pada pergerakan IHSG dan pasar keuangan global secara keseluruhan.
