Paskah tidak hanya diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus, tetapi juga dirayakan dengan berbagai tradisi unik di seluruh dunia. Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam menyambut momen sakral ini, mulai dari prosesi keagamaan yang khidmat hingga kegiatan meriah yang melibatkan masyarakat luas. Meski isi utamanya tetap sama, yaitu merayakan kemenangan atas kematian dan dosa, namun tradisi Paskah mencerminkan kekayaan budaya dan keimanan umat Kristiani di berbagai belahan dunia. Tradisi Paskah sangat berkembang seiring berjalannya waktu, dengan banyak negara mengembangkan tradisi khas mereka sendiri, menyesuaikan dengan budaya lokal. Hal ini menjadikan perayaan Paskah semakin kaya dan meriah dengan beragam bentuk kreativitas.
Secara historis, perayaan Paskah diperkirakan dimulai sejak abad ke-2 dan dikenal dengan nama Easter Day. Nama ini berasal dari dewi musim semi “Eostre” dalam mitologi Eropa. Di berbagai sumber, terdapat sejumlah tradisi unik dalam merayakan Paskah di berbagai belahan dunia, yang tidak selalu berkaitan dengan telur hias atau perburuan kelinci Paskah.
Beberapa negara memiliki tradisi unik seperti perang air di Polandia dan Ukraina, pesta kostum anak di Finlandia, penghiasan pohon Paskah dengan rokok di Papua Nugini, prosesi Semana Santa di Indonesia, parade Paskah di Amerika Serikat dan Inggris, tradisi melompati bayi di Spanyol, Maundy Thursday di Inggris, lonceng terbang di Prancis, Osterbaum di Brasil, tradisi kuliner Paskah di Rusia, praktik ekstrem di Filipina, dan tapak bunga di Meksiko.
Setiap tradisi memiliki makna dan simboliknya sendiri dalam merayakan Paskah, memperkaya pengalaman perayaan bagi masyarakat setempat. Dengan beragam tradisi yang unik, Paskah menjadi momen yang spesial dan dihormati oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Dalam merayakan Paskah, setiap negara mengungkapkan keimanan dan kekayaan budayanya melalui tradisi-tradisi yang khas dan berbeda satu sama lain.








