Pada Jumat sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup dengan kenaikan tipis di tengah ketegangan yang masih terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang tarif. IHSG menguat sebesar 8,20 poin atau 0,13 persen menjadi 6262,22, sementara indeks LQ45 turun 0,41 poin atau 0,06 persen menjadi 706,70.
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pasar masih dipengaruhi oleh volatilitas dan ketidakpastian global akibat meningkatnya risiko perang tarif antara AS dan China. Meskipun ada penangguhan tarif selama 90 hari, pelaku pasar tetap waspada terhadap kebijakan perdagangan Presiden Trump yang dianggap berpotensi menimbulkan resesi di AS.
Sementara itu, China sedang mempersiapkan tindakan balasan tambahan terhadap perusahaan-perusahaan AS, yang semakin meningkatkan ketidakpastian dan kekhawatiran akan resesi global akibat sengketa perdagangan yang terus berlanjut. Di dalam negeri, pemerintah membuka ruang untuk merevisi ketentuan perpajakan terkait aksi korporasi tertentu guna mengurangi beban pelaku usaha yang terdampak oleh kondisi perdagangan global yang sulit.
Meskipun dibuka dengan melemah, IHSG berhasil bergerak ke arah positif hingga penutupan perdagangan saham hari itu. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona hijau. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor mengalami kenaikan, terutama sektor barang baku yang naik 2,87 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik serta sektor energi yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen dan 0,77 persen.








