Permintaan akan emas sebagai aset safe haven meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Lukman Leong, Analis mata uang dan komoditas dari Doo Financial Futures, menyarankan alokasi investasi ideal untuk aset emas sebesar 20-30% dari portofolio investasi. Meskipun investor umumnya hanya mengalokasikan sekitar 5% dari investasi ke emas, namun dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, alokasi ini bisa ditingkatkan hingga 20-30%.
Investor harus waspada agar tidak mengalokasikan seluruh portofolio investasi ke emas, karena hal ini dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak bijaksana dan lebih berorientasi pada spekulasi. Akan tetapi, membeli emas ketika kondisi ekonomi global tidak stabil dapat menjadi pilihan yang cerdas. Pasca liburan Lebaran, minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi terlihat meningkat seiring dengan gejolak global akibat kebijakan tarif AS.
Selain emas, Lukman merekomendasikan mata uang seperti Franc Swiss (CHF), Yen Jepang (JPY), dan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai aset safe haven yang potensial. Pada perdagangan hari tersebut, harga emas Antam melambung menjadi Rp1.846.000 per gram, dengan harga jual kembali emas batangan mencapai Rp1.696.000 per gram. Kabar penundaan tarif resiprokal AS selama 90 hari oleh Presiden Donald Trump, namun kenaikan bea masuk kepada China, telah mempengaruhi pasar global.
Dalam situasi geopolitik yang tidak menentu, emas tetap menjadi primadona sebagai investasi yang stabil. Analis juga merekomendasikan bisnis bank emas sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama di tengah gejolak geopolitik global. Menurut Celios, ada tiga alasan mengapa masyarakat banyak membeli emas batangan.
Dengan demikian, investasi emas tetap menarik bagi banyak orang sebagai langkah untuk melindungi nilai aset dalam situasi ekonomi yang tidak stabil. Keberhasilan dalam alokasi investasi aset emas dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang signifikan bagi para investor, terutama di tengah ketidakpastian global saat ini.








