Wednesday, November 19, 2025
HomeBisnisGeopark Kaldera Toba - Terima Kartu Hijau UNESCO

Geopark Kaldera Toba – Terima Kartu Hijau UNESCO

Geopark Kaldera Toba telah dinyatakan sebagai anggota dalam jaringan UNESCO Global Geopark setelah menerima status green card. Pengumuman ini dibuat dalam sidang komite eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania, Chile. General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, mengucapkan rasa syukur atas pencapaian ini dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, juga turut andil dalam memajukan tujuh kabupaten di Sumatera Utara, termasuk Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi.

Konferensi Global Geopark Network dan Konferensi Internasional GGN di Chile menjadi momen penting dalam perjalanan Geopark Kaldera Toba. Kesempatan ini diharapkan akan menjadi panggung untuk lebih kolaborasi dan pengembangan yang lebih baik. Azizul menyoroti peran serta semua pihak, termasuk OPD di lingkungan Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten kawasan Danau Toba yang telah mendukung upaya implementasi rekomendasi UNESCO.

Selain Geopark Kaldera Toba, Indonesia juga mempertahankan posisi dua taman bumi lainnya, yaitu Geopark Ciletuh – Pelabuhan Ratu di Jawa Barat, dan Geopark Rinjani Lombok di Nusa Tenggara Barat. Status kartu hijau yang diterima Geopark Kaldera Toba merupakan penghargaan tertinggi keanggotaan Global Geopark Network. Hal ini menandakan bahwa Geopark Kaldera Toba dapat menjalankan standar pengelolaan sesuai protokol UNESCO Global Geopark.

Keputusan ini dibacakan oleh Setsuya Nakada sebagai pimpinan sidang dan menegaskan bahwa Geopark Kaldera Toba berhak menyandang status UNESCO Global Geopark selama empat tahun ke depan. Ini juga memperlihatkan bahwa pengelolaan Geopark Kaldera Toba mencapai standar yang diinginkan sesuai dengan protokol UNESCO Global Geopark. Setiap anggota UNESCO Global Geopark akan direview kembali setiap empat tahun untuk mengevaluasi pengelolaannya.

Source link

RELATED ARTICLES

Paling Populer