Dalam situasi ekonomi global yang tidak stabil akibat krisis energi, pandemi COVID-19, dan ketegangan geopolitik, Indonesia menghadapi tekanan signifikan pada sistem fiskalnya. Untuk menghadapi tantangan ini dan menjaga stabilitas fiskal serta keberlanjutan pembangunan, diperlukan strategi yang komprehensif dan adaptif. Salah satu pendekatan yang relevan adalah konsep Strategic Diamond yang mencakup lima elemen penting yaitu Arenas, Vehicles, Differentiators, Staging, dan Economic Logic.
Dalam penerapan konsep ini, Indonesia dapat memprioritaskan sektor strategis dalam strategi fiskalnya, seperti reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan dan memperluas basis pajak dengan adil. Selain itu, belanja negara difokuskan pada sektor dengan multiplier effect tinggi seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Penggunaan berbagai kebijakan sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan fiskal seperti Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan juga diperlukan.
Indonesia memiliki keunggulan tersendiri dalam strategi fiskal, seperti ketahanan fiskal setelah pandemi COVID-19. Dengan rasio utang yang masih dalam batas aman dan upaya digitalisasi fiskal yang agresif, Indonesia mampu mempertahankan stabilitas makroekonomi. Strategi fiskal yang disusun secara bertahap juga menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. Melalui berbagai upaya ini, Indonesia diharapkan dapat menjaga kinerja fiskal yang solid dan berkelanjutan di masa depan.
Pembelajaran dari pengalaman negara lain seperti Irlandia, Korea Selatan, dan Chile juga dapat memberikan inspirasi bagi Indonesia dalam membangun sistem fiskal yang tangguh dan efisien. Dengan penguatan penerimaan negara, peningkatan efektivitas belanja negara, serta penerapan aturan fiskal yang kredibel, Indonesia dapat menghadapi dinamika global yang semakin kompleks dengan lebih baik. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia akan memperkuat daya tahan fiskalnya dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.








