Saturday, November 15, 2025
HomeFinansialRupiah Melemah: Khawatir Masa Depan Ekonomi Global

Rupiah Melemah: Khawatir Masa Depan Ekonomi Global

Pasar masih cemas mengenai masa depan ekonomi global, terutama setelah kenaikan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Meskipun Trump sudah memberlakukan relaksasi dan membuka negosiasi, kekhawatiran masih terasa di pasar finansial. Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, mengungkapkan bahwa pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi dipengaruhi oleh kondisi tersebut.

2 April 2025, Trump secara resmi mengumumkan penerapan tarif impor terhadap barang dari 185 negara dan wilayah. Tarif universal sebesar 10 persen diberlakukan mulai 5 April, sementara tarif individu berlaku sejak 9 April. Meski demikian, pada 9 April Trump mengumumkan penangguhan kenaikan tarif atas produk dari 75 negara untuk periode 90 hari guna membuka ruang negosiasi. Hal ini menandakan kesediaan negara-negara tersebut untuk bernegosiasi mengenai tingkat tarif impor.

Situasi perdagangan yang penuh ketidakpastian membuat pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat dari 2,8 persen pada 2024 menjadi 2,3 persen pada 2025. Organisasi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) bahkan memandang pelambatan ini sebagai tanda menuju resesi. Ariston Tjendra juga menyatakan bahwa rupiah memiliki potensi untuk terus melemah terhadap dolar AS, dengan potensi support di angka Rp16.750 dan pelemahan menuju Rp16.850. Pada pembukaan perdagangan hari Selasa, kurs rupiah tercatat melemah 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.807. Selain itu, berbagai sumber lain juga memberikan informasi terkait strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah, dampak nilai tukar rupiah terhadap neraca bank, dan arus modal asing yang keluar selama 8-10 April.

Source link

RELATED ARTICLES

Paling Populer