Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia dengan produksi kelapa bulat mencapai sekitar 1,8-1,9 juta ton per tahun. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa lonjakan harga kelapa bulat memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani, meningkatkan taraf hidup keluarga petani, dan membuat mereka lebih bahagia. Lonjakan harga kelapa turut menyebabkan kegembiraan di kalangan petani, terlihat dari beberapa di antaranya yang menggelar pesta sebagai ungkapan syukur atas meningkatnya harga kelapa.
Data dari Info Pangan Jakarta menunjukkan bahwa harga kelapa kupas atau bulat di berbagai pasar Induk di Jakarta mengalami kenaikan, seperti di Pasar Induk Kramat Jati yang mencapai Rp13.769 per kilogram hingga Rp21 ribu per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan global terhadap kelapa semakin tinggi, sehingga harga di pasar domestik juga naik. Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua dunia, dengan produksi sekitar 1,8-1,9 juta ton per tahun, harus mempercepat program penanaman ulang dan rehabilitasi tanaman untuk meningkatkan produksi kelapa nasional.
Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan instruksi untuk percepatan penanaman kembali kelapa karena permintaan global yang terus meningkat. Selain kelapa, komoditas lain seperti padi, kakao, dan mente juga sedang menikmati harga yang baik, sehingga petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar. Menteri Amran meminta dukungan dari semua pihak untuk memastikan petani mendapatkan keuntungan yang layak saat harga kelapa mahal. Dengan demikian, petani kelapa dapat merasakan kesejahteraan saat harga komoditas mereka naik.







