Wawancara Presiden Prabowo Subianto dengan tujuh jurnalis senior dianggap sebagai momentum penting oleh Direktur Eksekutif Madani Indonesia Democracy Studies (MINDS), Dr. Fendi Hidayat. Menurutnya, wawancara tersebut menunjukkan keberanian politik dan ketulusan dalam membuka ruang diskusi langsung dengan media dan masyarakat. Fendi juga menekankan bahwa tidak adanya pertanyaan yang disampaikan sebelumnya menegaskan bahwa ini bukanlah panggung pencitraan, melainkan bentuk akuntabilitas yang nyata.
Dalam format wawancara terbuka tersebut, Presiden Prabowo membahas isu-isu strategis seperti pembaruan UU TNI 2025, demonstrasi publik, reformasi birokrasi, penegakan hukum, dan dinamika hubungan ekonomi luar negeri. MINDS mencatat bahwa jawaban Presiden menunjukkan kedalaman pemahaman dan kehati-hatian dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan stabilitas negara dan prinsip-prinsip reformasi.
Fendi juga memuji sikap reflektif Presiden Prabowo yang memberikan nilai 6 dari 10 terkait kinerja 150 hari pertamanya. Menurutnya, dalam iklim politik yang sering euforia, sikap realistis Presiden ini merupakan langkah positif. MINDS juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendorong penegakan hukum yang lebih efektif dan kebijakan ekonomi global yang dianggap strategis.
Dalam konteks geopolitik yang tidak pasti, Fendi menilai bahwa Indonesia harus tetap tegas namun terbuka terhadap dialog. Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, akademisi, dan media untuk terus mengawal komitmen keterbukaan dan partisipasi publik yang ditunjukkan pemerintah. Menurutnya, demokrasi tidak boleh berhenti pada satu momen, melainkan harus dijaga melalui konsistensi dan keberanian untuk terbuka terhadap evaluasi.








