Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menegaskan perlunya lembaga jasa keuangan di sektor PPDP untuk mengantisipasi dampak pergerakan pasar akibat demonstrasi belakangan ini. Salah satu langkah yang disarankan adalah melakukan stress test guna memastikan ketahanan lembaga dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah di tengah situasi pasar yang dinamis. Stress test ini penting karena banyak perusahaan di sektor PPDP menginvestasikan aset dalam saham, seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dengan penempatan investasi mencapai Rp121,5 triliun per paruh tahun 2025.
Saham merupakan instrumen investasi yang sangat sensitif terhadap perubahan sentimen pasar, terutama dalam situasi demonstrasi. Meskipun IHSG sempat turun selama minggu terakhir, namun ada perbaikan pada hari-hari berikutnya, terutama setelah situasi sosial dan politik dalam negeri mulai stabil. Meskipun demikian, total aset industri asuransi menunjukkan kenaikan, dengan aset asuransi komersial tumbuh sebesar 3,99 persen year-on-year (yoy), sedangkan asuransi non-komersial juga mencatat pertumbuhan.
Meskipun pasar mengalami gejolak, permodalan industri asuransi komersial masih dalam kondisi yang solid. Industri asuransi jiwa dan asuransi umum serta reasuransi melaporkan Risk-Based Capital (RBC) di atas threshold yang menunjukkan kesehatan permodalan yang baik. Ogi Prastomiyono menekankan pentingnya mitigasi risiko dan kewaspadaan dalam menghadapi perubahan pasar yang mungkin terjadi akibat aksi demonstrasi. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan lembaga jasa keuangan di sektor PPDP dapat tetap stabil dan mampu menjaga kewajiban kepada nasabahnya.







