Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengundang anak sekolah dan majelis taklim untuk berpartisipasi dalam lomba “Menebar Kedamaian dan Toleransi melalui Seni Religi”. Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jaksel, Tomy Fudihartono, menjelaskan bahwa seni religius bukan hanya berfungsi sebagai hiasan tetapi juga sebagai sarana untuk mendalami keimanan, memperkuat toleransi antar umat beragama, dan mempererat persaudaraan. Kegiatan ini merupakan langkah dalam menjaga serta mengembangkan nilai-nilai religius melalui seni dan budaya.
Jakarta Selatan, sebagai wilayah yang plural dan dinamis, memiliki potensi besar dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga mencintai nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang luhur. Lomba ini tidak hanya bertujuan untuk mencari pemenang terbaik tetapi juga memberi ruang bagi ekspresi, kreativitas, dan penguatan identitas budaya yang didasarkan pada nilai-nilai keimanan.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jaksel, Rusmantoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 62 peserta dari berbagai kelompok, termasuk sekolah, perkumpulan, majelis taklim, dan sanggar di Jakarta Selatan. Peserta berasal dari kalangan pelajar, santri, remaja masjid, dan komunitas seni lokal. Lomba terbagi menjadi lima kategori, yaitu Qasidah, Nasyid, Marawis, Hadroh, dan Pop Akustik.
Peserta yang meraih juara 1, 2, dan 3 dari setiap kategori akan mewakili Jakarta Selatan dalam lomba serupa di tingkat Provinsi DKI Jakarta. Rusmantoro berharap melalui pembinaan yang maksimal, Jakarta Selatan bisa meraih gelar juara umum kembali. Semangat untuk terus berkompetisi dengan sportivitas dalam seni religius dan budaya diharapkan dapat membangun generasi muda yang lebih berkualitas di masa depan.
