Pada hari Senin, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan di tengah minat pelaku pasar yang sedang memperhatikan data cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2025. IHSG dibuka dengan kenaikan 61,71 poin atau 0,78 persen mencapai 7.929,06. Sementara itu, indeks LQ45 juga naik 10,53 poin atau 1,32 persen ke posisi 810,33. Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG akan konsolidasi dalam rentang 7.800-7.950.
Selain melihat perkembangan situasi keamanan, sosial, dan politik di dalam negeri, pelaku pasar juga akan memantau data cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2025 yang akan dirilis oleh Bank Indonesia. Data cadangan devisa Juli 2025 berada di level 152,0 miliar dolar Amerika Serikat. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan data penjualan otomotif, consumer confidence, serta retail sales.
Dari luar negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada data Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) di AS yang akan dirilis dalam pekan ini. Data ketenagakerjaan AS pada Agustus 2025 menunjukkan penurunan signifikan, sehingga meningkatkan potensi penurunan suku bunga The Fed. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS.
Di Eropa, European Central Bank (ECB) diprediksi akan mempertahankan suku bunga dan merilis proyeksi makroekonomi. Sementara itu, negara-negara seperti Jerman, Perancis, dan Inggris akan merilis data industrial production. Dari Asia, China akan merilis data inflasi dan kemungkinan mengumumkan kebijakan ekonomi baru.
Pasar saham Eropa dan AS ditutup melemah pada akhir pekan sebelumnya. Bursa saham regional Asia, di sisi lain, mengalami kenaikan pagi ini. Nikkei, Shanghai, dan Hang Seng menguat, sementara Strait Times mengalami pelemahan. Pelaku pasar terus memperhatikan seluruh perkembangan global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
