Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan penegasan bahwa larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 1 Indonesia akan tetap diterapkan pada musim depan. Hal ini disampaikan Erick saat berbicara dengan media dalam sebuah acara di Jakarta Pusat mengenai kerja sama antara PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) dan Djarum Foundation untuk event turnamen Piala Pertiwi U-14 dan U-16.
Menanggapi pertanyaan dari awak media, Erick menjelaskan bahwa tanggung jawab terkait pengelolaan liga tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab PSSI. Selain menjaga agar kompetisi tetap bersih dan profesional serta terhindar dari match fixing, PSSI juga harus memastikan jadwal liga tidak tumpang tindih dengan jadwal tim nasional.
Erick menegaskan bahwa penyelenggaraan liga sendiri juga memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala hal yang terjadi di dalamnya. Jika ada insiden yang berujung pada kekerasan dan korban jiwa, liga dan klub harus bertanggung jawab sepenuhnya.
Dengan pertimbangan tersebut, Erick mengatakan kehadiran suporter tim tamu di musim mendatang masih dianggap sebagai hal yang riskan. Namun, apabila liga dan klub mampu mengelola tanggung jawab mereka dengan baik, termasuk risikonya, maka Erick bersedia untuk mencabut larangan tersebut untuk musim berikutnya.
Erick menambahkan bahwa kasus seperti di Kanjuruhan sebelumnya tidak boleh terulang kembali, di mana bola dilempar sembarangan tanpa rasa tanggung jawab. Dia menyimpulkan bahwa pihak liga dan klub harus siap bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi yang terjadi.
