Chief Executive Officer (CEO) Developmental Basketball League (DBL) Indonesia, Azrul Ananda, menyatakan bahwa kompetisi tersebut telah berhasil membangun ekosistem industri bola basket Tanah Air dengan melibatkan produk nasional. Dalam pembukaan DBL Camp 2025 di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) di Jakarta, Selasa, Azrul menjelaskan bahwa DBL selalu bekerja sama dengan merek Indonesia untuk menghadirkan ribuan bola basket buatan dalam negeri dalam kompetisi. Menurutnya, pengembangan industri olahraga sejalan dengan program pengembangan bakat pebasket muda di Indonesia, yang merupakan fokus utama DBL.
Azrul menekankan pentingnya pembangunan prestasi olahraga yang didukung oleh kemajuan ekosistem industri yang terkait dengannya. Dia menggarisbawahi upaya DBL dalam membangun ekosistem industri independen, seperti produksi sepatu bola basket lokal yang terjangkau namun berkualitas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan arah olahraga yang dirasakan di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Azrul juga mengajak para pengusaha lokal untuk terus mendukung produksi produk olahraga di Indonesia.
DBL Indonesia, sebagai penyelenggara kompetisi bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia, kini hadir di 30 kota dan 22 provinsi di seluruh negeri. Dengan melibatkan lebih dari 1,5 juta anak muda setiap tahunnya, DBL berhasil melibatkan lebih dari 1.200 tim dan 40 ribu atlet pelajar dari lebih dari 750 sekolah. Kompetisi ini secara rutin diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia, dengan final nasional biasanya berlangsung di Jakarta. Selain itu, DBL juga telah menjadi platform untuk pengembangan “skill” pemain bola basket muda di Indonesia.








