Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis ini. IHSG membuka perdagangan dengan menguat 36,69 poin atau 0,55 persen menjadi 6.671,06. Meskipun demikian, ada potensi koreksi wajar setelahnya karena IHSG telah mengalami kenaikan selama empat hari berturut-turut.
Faktor yang membuat IHSG berpotensi menguat adalah meredanya ketegangan perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Hal ini berdampak positif terhadap pasar saham global. Dari sisi mancanegara, optimisme pelaku pasar juga meningkat setelah pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengenai tarif tinggi antara AS dan China yang tidak berkelanjutan.
Sementara itu, di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada level 5,75 persen. Hal ini membuat pasar saham Indonesia menunjukkan proyeksi yang positif. Selain itu, bursa saham di Eropa juga mengalami penguatan signifikan, didorong oleh kinerja keuangan positif dari perusahaan-perusahaan besar seperti SAP.
Dari berbagai kawasan, terlihat bahwa pergerakan pasar saham global cenderung menguat. Bursa saham Wall Street AS ditutup dengan kenaikan yang signifikan, didukung oleh harapan meredanya ketegangan dagang antara AS dan China. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,07 persen, indeks S&P 500 menguat 1,67 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 2,50 persen.
Di Asia, beberapa bursa saham juga mengalami kenaikan, seperti indeks Nikkei, indeks Shanghai, indeks Kuala Lumpur, dan indeks Strait Times. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen positif sedang menggerakkan pasar saham regional pagi ini. Perkembangan ini memberikan harapan positif bagi pelaku pasar saham di Indonesia, meskipun tetap perlu diwaspadai adanya potensi koreksi harga dalam perdagangan hari ini.








