Mengenali Waktu Paling Rawan Terkena Malaria
Malaria adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Meskipun bisa dicegah dan disembuhkan, malaria tetap menjadi penyebab kematian yang serius jika tidak ditangani sejak awal. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia.
Menurut penelitian terbaru, risiko tertular malaria lebih tinggi terjadi saat sore hingga awal malam, bukan tengah malam seperti yang banyak orang kira. Nyamuk Anopheles stephensi dan Anopheles gambiae cenderung menggigit manusia di waktu-waktu seperti ketika duduk santai di ruang tamu, bersantai di teras, atau berkegiatan di halaman rumah. Ini membuat risiko tertular malaria lebih tinggi saat kita belum masuk ke kamar.
Penelitian juga menunjukkan bahwa nyamuk yang menggigit di sore hingga awal malam lebih sering membawa parasit malaria dibandingkan nyamuk yang menggigit tengah malam atau pagi hari. Oleh karena itu, langkah pencegahan dari gigitan nyamuk sebaiknya dimulai sejak sore hari, terutama bagi mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah rawan malaria.
Gejala malaria bisa muncul dalam waktu 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala awalnya seperti demam, sakit kepala, dan menggigil. Namun, pada kasus yang lebih serius, malaria bisa menyebabkan kelelahan ekstrem, penurunan kesadaran, kejang berulang, sesak napas, urin berwarna gelap atau berdarah, jaundice, dan perdarahan tidak normal. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera dapatkan perawatan medis untuk mencegah kondisi tersebut berkembang menjadi lebih serius.








