Wednesday, November 19, 2025
HomeLenggang JakartaApa Itu Thrifting? Pilihan Belanja Hemat Anak Muda

Apa Itu Thrifting? Pilihan Belanja Hemat Anak Muda

Dalam ranah fashion yang terus berubah dengan cepat dan harga barang baru yang terus meroket, gaya berbelanja “thrifting” kini semakin diminati, khususnya di kalangan generasi muda. Thrifting menjadi alternatif berbelanja yang dianggap ekonomis untuk tetap tampil modis dan mengikuti tren terkini. Para pembeli dapat menemukan beragam produk mulai dari pakaian, sepatu, jaket, hingga aksesori dengan harga yang lebih terjangkau. Keunikan thrifting terletak pada kemungkinan menemukan produk merek terkenal atau bahkan barang langka dan bernilai antik di toko thrift. Meskipun memiliki beragam kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam thrifting.

“Thrifting” sendiri berasal dari kata bahasa Inggris “thrift”, yang artinya hemat uang. Dalam konteks berbelanja, thrifting mengacu pada kegiatan mencari dan membeli barang bekas yang masih layak pakai namun tidak lagi digunakan oleh pemilik sebelumnya. Barang-barang ini biasanya dijual di toko thrift, baik secara offline di pasar tradisional maupun online melalui platform e-commerce dan media sosial. Para pemburu “thrifting” sering menemukan produk langka atau edisi terbatas dengan harga yang lebih rendah dan kondisi yang baik. Selain dapat tampil modis dengan barang-barang merek terkenal, belanja thrifting juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi limbah tekstil, emisi karbon, dan mendukung penggunaan barang yang berkelanjutan.

Namun, ada pula kekurangan dalam belanja “thrifting” yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan produk yang terbatas, membuat pembeli perlu bersabar dalam mencari barang yang diinginkan. Selain itu, karena barang yang dijual merupakan barang bekas, tidak semua dalam kondisi sempurna dan ada kemungkinan barang rusak atau perlu perbaikan sebelum digunakan. Hal ini mengharuskan pembeli untuk teliti dalam memilih barang serta tidak ada garansi atau kemungkinan pengembalian barang setelah dibeli. Selain itu, belanja “thrifting” juga memiliki risiko rentan terhadap penyakit, terutama penyakit kulit, jika barang bekas tersebut tidak bersih atau sebelumnya digunakan oleh orang yang memiliki penyakit menular.

Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan tersebut, penting bagi para pembeli untuk bijak dan cermat dalam berbelanja “thrifting” agar dapat memperoleh barang berkualitas dengan harga terjangkau.

Source link

RELATED ARTICLES

Paling Populer