Harga Bitcoin kembali menguat, menembus angka 93.000 dolar AS atau sekitar Rp1,56 miliar pekan ini di tengah ketidakpastian makroekonomi global. CEO Indodax, Oscar Darmawan, menilai lonjakan harga Bitcoin sebagai hasil dari adopsi jangka panjang dan kepercayaan publik terhadap aset digital yang semakin besar. Lonjakan harga ini disebabkan oleh investor besar dan institusi, menandakan adopsi Bitcoin memasuki fase kedewasaan baru. Altcoin seperti Ethereum, Solana, dan Polygon juga menunjukkan tren positif meski tidak setinggi Bitcoin. Oscar menyarankan agar investor ritel di Indonesia tidak tergesa-gesa mengambil keuntungan jangka pendek, melainkan membangun strategi investasi jangka panjang yang sabar. Prediksi harga Bitcoin mencapai 200.000 dolar AS pada akhir 2025 menunjukkan masa depan aset kripto di Indonesia optimistis. Volume transaksi di Indodax menandakan minat masyarakat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya terus berkembang. Investor pemula tidak perlu menunggu “harga koreksi” untuk masuk pasar, mereka bisa menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) untuk berinvestasi secara konsisten tanpa harus menebak puncak atau dasar harga.
