Garudafood mencapai pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024, yang mencerminkan strategi efektif perusahaan dalam inovasi, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan. Dividen tunai senilai Rp350,33 miliar atau 56,10 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang senilai Rp687,19 miliar disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pembagian dividen dijadwalkan akan dilakukan pada 21 Mei 2025 kepada pemegang saham yang terdaftar sebelum 7 Mei 2025.
Laba bersih Garudafood pada tahun 2024 meningkat 14,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan segmen makanan dalam kemasan berkontribusi 87,76 persen terhadap total penjualan perusahaan. Penjualan dalam negeri tetap mendominasi kinerja perusahaan dengan kontribusi sebesar 96,88 persen dari total pendapatan bersih. Garudafood juga menyetujui pembelian kembali saham hingga Rp50 miliar dan pengangkatan komisaris baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dewan komisaris dan direksi Garudafood saat ini mencakup nama-nama penting seperti Hardianto Atmadja, Fransiskus Johny Soegiarto, dan Paulus Tedjosutikno. Menyongsong tahun 2025, Garudafood akan terus fokus pada inovasi produk, proses bisnis, dan penetrasi pasar dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Perusahaan juga akan mendukung rantai pasok, praktik berkelanjutan, dan kepatuhan terhadap regulasi untuk mempertahankan pertumbuhan dan daya saing.








