Pengguna QRIS pada triwulan pertama tahun 2025 mencapai angka 56,3 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar transaksi dan nominal transaksi sebesar Rp262,1 triliun. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi QRIS Tap mencapai Rp3,24 miliar sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025 hingga 16 April 2025. Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengungkapkan bahwa volume transaksi QRIS Tap mencapai 42,9 juta transaksi dengan 20,8 juta pengguna dan 1,44 juta pedagang menggunakan QRIS Tap. Pengembangan layanan QRIS merupakan bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang telah menjadi penyelenggara pembayaran yang signifikan di Indonesia sejak 2019. Selain itu, QRIS dapat digunakan di beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, dengan rencana ekspansi ke negara-negara lain seperti Jepang, India, Korea Selatan, China, dan Arab Saudi. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan I 2025 terus tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Pembayaran digital melalui aplikasi mobile dan internet tumbuh 33,50 persen year on year (yoy), sementara transaksi QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15 persen (yoy) dengan peningkatan jumlah pengguna dan pedagang. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1,07 miliar transaksi atau tumbuh 57,68 persen (yoy), dengan nilai Rp2.741,81 triliun.Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tumbuh 0,69 persen (yoy) menjadi 2,47 juta transaksi dengan nilai Rp46.281,21 triliun. Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) juga tumbuh 15,51 persen (yoy) menjadi Rp1.240,12 triliun pada triwulan I 2025. Semua perkembangan ini menunjukkan peningkatan yang positif dalam penggunaan QRIS dan pembayaran digital di Indonesia.
