Bullying di sekolah menjadi isu serius yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Dampak jangka panjang dari bullying mencakup masalah emosional, penurunan prestasi akademik, bahkan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, orang tua memegang peran penting dalam mencegah anak terlibat dalam perilaku bullying. Membangun komunikasi terbuka dengan anak adalah langkah pertama yang penting, agar anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaannya. Orang tua juga perlu menanamkan nilai empati dan penghargaan terhadap perbedaan, serta memberikan contoh perilaku positif kepada anak.
Selain itu, mengawasi aktivitas anak di dunia digital juga diperlukan untuk mencegah cyberbullying. Orang tua harus meningkatkan rasa percaya diri anak melalui pujian atas prestasi dan usaha mereka. Berperan aktif dalam kegiatan sekolah juga membantu orang tua mendeteksi dini potensi bullying dan memberikan perlindungan kepada anak. Edukasi anak tentang tindakan yang tepat jika menjadi korban atau saksi bullying juga penting.
Dengan langkah-langkah ini, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak. Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak sangat penting untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah. Dukungan dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak menjadi kunci untuk mendeteksi serta menangani tanda-tanda perundungan sejak dini. Semua upaya ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman kepada anak agar dapat tumbuh dengan percaya diri dan empati terhadap sesama.
