Kenaikan harga mobil baru yang tidak sebanding dengan kenaikan daya beli telah mendorong konsumen kelas menengah ke bawah untuk memilih mobil bekas yang lebih terjangkau sebagai opsi yang lebih rasional dalam situasi ekonomi yang sulit. Menurut pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, kenaikan harga mobil baru, termasuk LCGC, telah terjadi sepanjang tahun ini. Sebagai contoh, harga Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Daihatsu Sigra mengalami kenaikan yang signifikan. Faktor-faktor seperti biaya produksi, pajak, nilai tukar mata uang, dan bunga kredit menjadi penyebab utama dari kenaikan harga mobil baru tersebut.
Di tengah naiknya harga mobil baru, sebagian konsumen lebih memilih untuk membeli mobil bekas. PT JBA Indonesia melaporkan peningkatan penjualan mobil bekas di platform mereka selama kuartal pertama tahun ini, sementara penjualan mobil baru menurut data Gaikindo turun. Data asosiasi industri juga menunjukkan penurunan penjualan mobil grosir dan ritel selama tiga bulan pertama tahun ini. Pemerintah Amerika Serikat yang menerapkan kebijakan tarif impor baru dan perang dagang yang terjadi, dapat mempengaruhi ekonomi dan pasar otomotif secara negatif.
Yannes berharap masalah tersebut dapat segera terselesaikan agar pasar dapat pulih dan ekonomi bisa tumbuh kembali. Semua pihak berharap agar ekonomi Indonesia dapat pulih sehingga konsumen bisa berbelanja dengan lebih sejahtera. Tidak hanya itu, dampak kebijakan tarif AS juga menjadi keprihatinan bagi pasar otomotif di Indonesia.








