Titiek Puspa, musisi legendaris Indonesia, menciptakan lagu “Apanya Dong” yang berhasil mendobrak tren musik Tanah Air pada tahun 1980-an. Pada masa itu, tren lagu di Indonesia cenderung melow dan penuh dengan tema patah hati. Namun, Titiek merasa bahwa genre tersebut tidak sesuai dengan karakternya yang lebih menyukai nuansa bahagia. Lagu “Apanya Dong” awalnya ditulis untuk penyanyi Eusi Darliah atas permintaan perusahaan kepada Titiek Puspa. Melalui lagu ini, Titiek Puspa sukses meningkatkan popularitasnya di dunia musik Indonesia.
Pada tahun 2005, lagu “Apanya Dong” kembali dipopulerkan oleh band rock Seurieus dengan sentuhan musik yang khas era tersebut. Lirik yang kocak dan melodi yang ceria membuat lagu ini mengundang pendengar untuk merenungkan apa yang membuat seseorang begitu menarik di mata hati. Meskipun tertarik, kita harus menahan diri dan mengendalikan gengsi sebelum menyatakan perasaan. Namun, bagaimanapun juga, orang yang kita sukai selalu berhasil mencuri perhatian.
Titiek Puspa, yang dikenal dengan nama panggung Sudarwati, merupakan sosok legendaris dalam dunia musik Indonesia. Selama kariernya, ia telah berhasil menciptakan banyak lagu, berperan sebagai aktris, dan juga terlibat dalam teater. Pada Kamis (10/4), berita duka menyelimuti Tanah Air dengan meninggalnya Titiek Puspa di usia 87 tahun. Namun, warisan seni dan musik yang ia tinggalkan akan selalu menginspirasi generasi masa kini dan masa depan.
Dengan kepergian Titiek Puspa, Indonesia kehilangan salah satu ikon di dunia musik. Namun, karya-karyanya akan selalu dikenang dan menjadi bagian penting dalam sejarah musik dan seni Indonesia. Sebagai penggemar musik Tanah Air, kita dapat merayakan warisan musik Titiek Puspa dengan terus mendengarkan lagu-lagu ciptaannya. Beristirahatlah dalam damai, legenda musik Indonesia.
