Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat (DP) yang merupakan partai oposisi utama di Korea Selatan, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua partai untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan diadakan pada 3 Juni mendatang. Lee diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pencalonannya pada Kamis berikutnya. Dalam pertemuan Dewan Tertinggi DP, Lee menyatakan rasa syukurnya telah memimpin partai selama tiga tahun dan berkontribusi pada sejumlah pencapaian partai. Ia juga mengungkapkan keyakinannya akan memulai “babak baru” dalam perjalanan politiknya. Saat ini, kepemimpinan partai sementara akan dijalankan oleh Ketua Fraksi DP, Park Chan-dae.
Sejak tahun 2022, Lee menjabat sebagai ketua DP setelah kalah dalam pemilihan presiden sebelumnya. Meskipun sempat dikaitkan dengan beberapa skandal korupsi dan dituduh melanggar undang-undang pemilu, baru-baru ini pengadilan banding membatalkan vonis tersebut dan menyatakan dirinya tidak bersalah. Pada 4 April, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memutuskan untuk memakzulkan Presiden Yoon, yang menandakan akhir masa jabatannya. Undang-undang di Korea Selatan mengharuskan pemilihan presiden baru dalam waktu 60 hari setelah pemakzulan, dengan Perdana Menteri Han Duck-soo menjalankan tugas sebagai kepala negara sementara.
Dengan pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 3 Juni 2025, para kandidat harus mendaftar paling lambat hingga 11 Mei, dan masa kampanye resmi akan dimulai pada 12 Mei. Undang-undang juga menetapkan bahwa pejabat publik yang mencalonkan diri sebagai presiden harus mundur paling lambat 30 hari sebelum pemilihan. Pada 3 Desember 2024, Yoon menyatakan darurat militer yang kemudian dicabut oleh parlemen. Pada 14 Desember, parlemen resmi memakzulkan Yoon atas deklarasi darurat militer kontroversial tersebut. Seluruh informasi ini bersumber dari Sputnik-OANA.








