Sunday, November 9, 2025
HomeHumaniora8 Tanda dan Gejala Anak Stunting: Apa yang Harus Dikenali?

8 Tanda dan Gejala Anak Stunting: Apa yang Harus Dikenali?

Membesarkan anak adalah perjalanan penuh harapan dan kebahagiaan bagi setiap orang tua. Namun, tak jarang muncul kekhawatiran ketika perkembangan fisik si kecil tampak lebih lambat dibandingkan anak-anak seusianya. Misalnya, anak terlihat lebih pendek, kurus, atau tampak lebih kecil meskipun sudah menginjak usia tertentu. Banyak orang tua mungkin mengira hal ini hanya soal genetik atau percaya bahwa anak akan tumbuh tinggi seiring waktu. Padahal, kondisi ini bisa jadi merupakan tanda awal dari stunting masalah gizi kronis yang perlu segera diatasi.

Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka panjang, terutama sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Kondisi ini umumnya baru terlihat jelas ketika anak berusia dua tahun, dengan ciri utama tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata usianya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 178 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia mengalami stunting. Di Indonesia, data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting mengalami penurunan, dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Meski demikian, angka ini masih cukup tinggi dan menjadi perhatian serius dalam upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.

Tanda dan gejala anak yang mengalami stunting antara lain tinggi badan lebih rendah dari anak seusianya, proporsi tubuh tampak normal tetapi terlihat lebih kecil atau lebih muda dari usia sebenarnya, berat badan rendah, dan pertumbuhan tulang yang tertunda. Anak yang mengalami stunting berisiko lahir dengan berat badan rendah, memiliki tubuh yang kurus dan pendek, serta mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan motoriknya. Dengan mengenali tanda-tanda awal stunting, orang tua dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat sejak dini. Ingat, investasi gizi sejak awal kehidupan adalah kunci menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.

Source link

RELATED ARTICLES

Paling Populer