Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud melakukan pengecekan langsung di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Samarinda untuk menenangkan masyarakat terkait dugaan penurunan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM. Menurut Gubernur Rudy, pengecekan di SPBU Karang Asam dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap laporan keluhan dari masyarakat terkait penggunaan Pertamax dan Pertalite. Proses pengecekan melibatkan tes tanki untuk memastikan tidak ada kontaminasi, serta pengujian sampel BBM untuk mengevaluasi kualitasnya.
Gubernur Rudy juga menjelaskan bahwa keluhan tentang kendaraan mogok belum memiliki data pasti mengenai jumlahnya. Ia menekankan bahwa ada faktor lain yang dapat menyebabkan masalah pada kendaraan selain dari BBM. Perawatan berkala kendaraan seperti penggantian oli dan filter, serta faktor eksternal seperti banjir, juga dapat mempengaruhi kinerja kendaraan. Semua proses terkait kualitas BBM di SPBU sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Ditjen Migas.
Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan wadah untuk masyarakat menyampaikan keluhan terkait dengan bahan bakar, baik melalui aplikasi SAKTI maupun website resmi pemerintah. Manager Retail Sales Region Kalimantan Pertamina Patra Niaga Addieb Arselan juga mengajak masyarakat untuk melaporkan keluhan melalui Hotline 135. Pertamina menekankan komitmennya untuk menjaga mutu bahan bakar demi mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, serta melakukan pengawasan rutin untuk mencegah penyalahgunaan kualitas BBM yang merugikan konsumen.








